04 October 2017

Task 1 : Types of Tourism


Before we discuss about types of tourism, you have to know what tourism is. Tourism is travel for pleasure or business; also the theory and practice of touring, the business of attracting, accommodating, and entertaining tourists, and the business of operating hours.

There are so many kinds of tourism, but I will mention 5 types only. So here it is :


1. Culinary Tourism

    Culinary tourism is defined as the pursuit of unique and memorable eating and drinking experiences. By combining travel with these edible experiences, culinary tourism offers both locals and tourists alike an authentic taste of place in the bountiful province.






Image result for culinary tourism
(source image)
    It includes any tourism experience in which a person learns about, appreciates, consumes, or-dare we say-indulges in food and drink that reflects the local cuisine, heritage, or culture of a place. Culinary tourism is not limited to gourmet food. In fact, we like to use the term 'food tourism' more often than not just to keep it from feeling elitist. It is about what's unique, authentic and memorable about the food stories of their regions have to tell. This includes the farmers, the cheese mongers, fishermen, brewers, winemakers, and everyone in between.

example :  Local/Regional Food and Wine Festivals and Events; Grower-Restaurant Partnerships; Visiting a production facility/factory/smokehouse; Food Harvest, etc.



2.CULTURAL TOURISM

There's no one, all-encompassing definition of cultural tourism. Simply put, cultural tourism means experiencing a cultural activity while outside of your home community. This simple definition includes a full range of travelers and activities.

example :
  • Heritage Trail uses art to link people, trail, river, and heritage (historic waterways through New York, Vermont, Quebec, New Hampshire, and Maine).
  • The Great Western Muse Cruise (electronic showcase of Canadian arts and culture - presented in a format for travelers)



3. DOMESTIC TOURISM
Related image
(source image)


Domestic tourism is defined as tourism involving residents of one country traveling within that country and domestic tourism expenditure incurred as a direct result of this activity. It includes the spending that occurs while en-route and at the places visited as well as the expenditure taken prior to the trip preparation of the trip

example :

  • Domestic & Foreign Tourism in Indonesia Expected to Rise at Year-End
  • Tourism in Indonesia : 9.3 Million Foreign Visitors Expected in 2014


4. RELIGIOUS TOURISM

(source image)
Religious tourism, also commonly referred to as faith tourism, is a type of tourism, where people travel individually or groups for pilgrimage, missionary, or leisure (fellowship) purposes. The world's largest form of mass religious tourism takes place at the annual Hajj pilgrimage in Mecca, Saudi Arabia.

Modern religious tourists are able to visit holy cities and holy sites around the world. The most famous holy cities are Mecca, Medina, Karbala, Fatima, Jerusalem and the Vatican City.

example :

  • Great Mosque of Mecca
  • the Sanctuary of Our Lady of Fatima in Cova da Iria
  • the Basilica of Our Lady of Guadalupe in Mexico City
  • the Church of the Nativity in Bethlehem
  • the Western Wall in Jerusalem
  • the St. Peter's Basilica in Rome

5. MEDICAL TOURISM


Medical tourism refers to people traveling to a country other that their own to obtain medical treatment. In the past this usually referred to those who traveled from less-developed countries to major medical centers in highly developed countries for treatment unavailable at home

However, in recent years it may equally refer to those from developed countries who travel to developing countries for lower priced medical treatments.

example :

Medical tourism most often is for surgeries (cosmetic or otherwise) or similar treatments, though people also travel for dental tourism or fertility tourism. People with rare conditions may travel to countries where the treatment is better understood. However, almost all types og health care are available, including psychiatry, alternative medicine, convalescent care, and even burial services.






source's link :

16 June 2017

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN



  • Perilaku dan Sikap Kewirausahaan
Perilaku dan sifat tidak bisa dipisahkan untuk menjadikan lebih sempurna karena kedua-duanya memiliki karakteristik yang berbeda. Sikap itu cara pandang dan pola pikir atas hal-hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritikan, saran, tekanan, dan hambatan yang mendasari sebuah tindakan. Sedangkan perilaku adalah tindakan dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.

1. Perilaku wirausaha secara individu


- Teguh pendiriannya.
- Selalu yakin dengan apa yang ia kerjakan dan lakukan, sehingga terkadang cenderung keras kepala tetapi sebenarnya mempunyai konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu.
- Berperilaku profesional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka.
- Optimis dalam segala perilaku yang ia lakukan.

2. Perilaku wirausaha secara sosial dan lingkungan

- Berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh setiap orang.
- Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.
- Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang baik.
- Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.
- Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang dengannya.

3. Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

- Berorientasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.
- Gila kerja (workholic) dan bekerja dengan baik sehingga tidak menyukai kelemahan (perfectionist)
- Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat diselesaikan.
- Haus akan prestasi sempurna (excellence)
- Tuntas dalam mengerjakan tugas.

4. Perilaku wirausaha dalam menghadapi resiko

- Mengevaluasi resiko dan dampaknya terlebih dahulu.
- Mencari keputusan yang tepat dan optimal.
- Tidak takut terhadap resiko karena ia kuat dalam hal intuisinya.
- Waspada dan antisipatif sehingga selalu berperilaku proaktif.

5. Perilaku wirausaha dalam kepemimpinannya (leadership)

- Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan
- Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.
- Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.
- Mempunyai karisma dan berjiwa besar.
  • Karakteristik Kewirausahaan
Karakteristik adalah sifat atau tingkah laku dari seseorang.
Sehingga dapat diartikan bahwa karakteristik wirausaha adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.

Karakteristik yang perlu dimiliki seorang wirausaha, antara lain adalah :

1. Disiplin
Kerja keras dan disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang dalam berwirausaha. Selain kerja keras ia juga harus disiplin dalam melaksanakan usahanya, sebab meskipun orang bekerja keras tetapi kalau tidak disiplin, usahanya kurang berarti. Para wirausaha yang mempunyai kemauan keras dan penuh disiplin akan dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja secara bersungguh-sungguh. Disiplin berasal dari bahasa Inggris (disciple) yang berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.

2. Komitmen tinggi
Sikap yang memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran yang berlaku, tidak sekalipun mengingkarinya walaupun dengan dirinya sendiri, serta selalu berusaha menyesuaikan kata dan perbuatan.

3. Jujur
Sikap jujur dalam berwirausaha artinya bahwa seorang wirausaha harus mau dan mempu mengatakan apa adanya, kejujuran dapat disamakan dengan amanah yang harus dijalankan.
Amanah yang diartikan apabila diberi kepercayaan tidak berkhianat, kalau berkata selalu benar, jika berjanji tidak ingkar.

4. Kreatif dan Inovatif
Menurut Theodore Levitt, kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir yang baru dan berbeda. Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang baru (thinking new thing), oleh itu menurutnya kewirausahaan adalah berpikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Woolfolk, kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. Conny Semiawan, menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk baru. Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003:24) dalam bukunya “Entrepreneurship And The New Venture Formation”, mengungkapkan bahwa ide-ide kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berpikir sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh itu kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Jadi, secara umum kreativitas bisa diartikan kemampuan untuk membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga kreativitas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan sesuatu (produk) yang baru. Innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enhance or to enrich people’s live, Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. Inovatif merupakan terobosan baru. Inovatif dalam berwirausaha berarti suatu proses untuk dapat mengubah peluang usaha menjadi gagasan baru yang dapat menghasilkan uang. Apabila seorang wirausaha ingin sukses, ia harus dapat membuat produk yang dihasilkan dengan inovasi-inovasi baru. Salah satu penyebab kegagalan dalam berwirausaha biasanya terletak pada keterlambatan berinovasi dalam produk, pelayanan serta pemasarannya.

5. Mandiri dan realistis
Sikap untuk tidak menggantungkan keputusan akan apa yang harus dilakukan kepada orang lain, sesuatu dikerjakan memang karena kemampuannya sendiri serta tidak pernah merasa besar karena orang lain, tetapi besar karena usaha kerasnya.
Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa dia itu, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar apa yang dituju. Pribadi itu utuh dan tidak berantakan. Ia tahu akan menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. Ia menerima dirinya sendiri dan orang lain apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan. Dalam menjalankan pekerjaannya ia selalu berdasarkan atas bakat dan kemampuan yang dimilikinya (realistis) dan bekerja menurut keyakinan serta kemampuannya sendiri (mandiri) dan percaya kepada nasibnya sendiri. Seorang wirausaha dia dapat menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.

  • Kisah Sukses Sadarsah dengan Bisnis Kopi Gayo

Kisah Sukses Sadarsah Bisnis Kopi Gayo

Pengalaman menjadi pemasar perusahaan eksportir kopi membuat Sadarsah paham betul bagaimana cara jualan kopi dan jenis kopi apa yang laku dipasar. Nah, ketika seluruh dunia lagi paceklik kopi pada 2006, Sadarsah pun pindah kerja dengan menjadi eksportir kopi. Usaha ini berjalan mulus dengan omzet miliaran rupiah setiap bulan.

Kopi asal Indonesia sudah terkenal di seluruh penjuru dunia. Sebut saja kopi arabica ataupun kopi robusta yang banyak diburu pecinta kopi. Kemudian ada kopi luwak yang disebut-sebut sebagai kopi terenak dan termahal di dunia.

Lantas ada juga kopi gayo di Aceh. Kopi ini di luar negeri juga terkenalnya seperti halnya kopi luwak. Kopi gayo ini adalah jenis kopi arabika yang dikembangkan secara organik oleh pekebun kopi di dataran tinggi  Gayo di Sumatra Utara. Karena itu, kopi ini menjadi salah satu kopi favorit di dunia. Sebagai kopi favorit tentu permintaan kopi ini juga tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Nah, peluang ini menjadi eksportir kopi gayo inilah yang dimainkan dengan baik oleh Sadarsah.

Pria kelahiran Medan 19 November 1974 ini melalui CV Arvis Sanada, perusahaan yang ia dirikan pada 2006, mengekspor kopi gayo ke Amerika Serikat, Inggris, Kuwait, Taiwan, Korea, Australia, Jepang, dan Laos. Saban bulan ia mengirim 15 kontainer kopi gayo ke berbagai negara itu dengan omzet minimal Rp 8 miliar.

Sadarsah mulai mengenal bisnis kopi ketika lulus kuliah pada 2001. Ketika itu dia masih menjadi tenaga pemasar di lima perusahaan eksportir kopi di Medan, Sumatra Utara. Setelah hampir lima tahun bekerja, alumnus Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU) ini mulai memilih jalan untuk berwiraswasta. “Dengan memiliki usaha sendiri saya bisa lebih bebas berinovasi dan mengembangkan ide ide,” pungkasnya.

Pada 2006, dengan modal pinjaman dari seorang teman, Sadarsah mendirikan Arvis Sanada di Medan. Dia perlu membuat badan usaha karena melihat peluang besar dalam bisnis ekspor kopi. Apalagi ketika itu dunia lagi paceklik kopi.

Saat itu, nyaris seluruh perusahaan kopi di dunia kolaps lantaran pasokan kopi berkurang 50 persen . Situasi sulit inilah yang dibaca Sadarsah sebaliknya. Bagi dia kekurangan pasokan itu harus dia isi. Apalagi dia tahu ada produksi kopi yang melimpah ruah di Tanah Gayo. Selain itu, dia sudah paham betul seluk-beluk ekspor kopi.

Ekspor perdana yang cuma satu kontainer itu ternyata menjadi pembuka pintu gerbang bagi Sadarsah untuk memasuki perdagangan kopi dunia. “Dimasa itu, langsung banyak permintaan kopi. Rata-rata, penikmat kopi dari luar negeri menginginkan kopi organik.” kata anak dari pasangan Mude dan Ratih ini.

Sadar dengan peluang besar itu, Sadarsah pun berupaya untuk mendapatkan sertifikat kopi organik dari lembaga sertifikasi Control Union di Belanda. Sertifikat ini diperolehnya pada akhir tahun 2006. Dengan modal tambahan berupa sertifikat itu, ekspor kopi Sadarsah pun makin lancar.

Hingga kini, Sadarsah mengekspor dua jenis kopi, yakni kopi gayo dan kopi konvensional. Untuk kopi Gayo, ia jual dengan merek Sumatera Arabica Gayo dan merek Sumatera Arabica Mandailing untuk kopi konvensional.

Dengan mengusung slogan “Quality, Trust, and Excellence,” pertumbuhan bisnis Sadarsah melesat bak meteor. Kalau pada 2006, omzet dia hanya Rp 600 juta per bulan dengan kemampuan ekspor kopi hanya satu kontainer. Tahun berikutnya omzet sudah melonjak drastis hingga Rp 1,5 miliar per bulan.

Pada 2008, omzetnya naik lagi menjadi Rp 3 miliar per bulan, dan pada tahun lalu, Sadarsah sudah berhasil ekspor 14 kontainer per bulan mencapai omzet sebesar Rp 7,6 miliar. Jika pada 2006 lalu Sadarsah hanya mampu mempekerjakan 15 karyawan, saat ini jumlah karyawan Arvis Sanada sudah sebanyak 100 orang. “Sejak 2006 hingga 2011 ini harga kopi antara Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilo,” terang Sadarsah.

Digugat pengusaha Belanda.
Sadarsah yakin usahanya akan terus berkembang karena potensi kopi gayo dan kopi lainnya masih sangat besar. Menurut Sadarsah hasil perkebunan kopi di Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, masih cukup untuk menjawab kebutuhan kopi dunia. Ketiga daerah yang berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut memiliki perkebunan kopi seluas 94.800 hektare.
Keberhasilan Sadarsah, pemilik CV Arvis Sanada, mengekspor kopi gayo ke berbagai negara memang tak semudah membalik telapak tangan. Berbagai rintangan harus ia lewati agar bisa menjajakan kopi tanah Andalas ke mancanegara.

Salah satu masalah terberat yang pernah dihadapi Sadarsah adalah keberatan atas merek gayo yang dilayangkan perusahaan kopi asal Belanda, Holland Coffee, pada 2008 silam. Perusahaan itu mengklaim, Sadarsah telah menjiplak merek kopi produksi mereka.

Holland Coffee secara terang-terangan melarang Sadarsah menggunakan kata gayo pada merek kopinya, Arabica Sumatera Gayo. Apalagi kopi milik Sadarsah itu juga beredar luas di Negeri Belanda.

Perusahaan itu menyatakan, merek gayo pada kopi mereka itu sudah terdaftar dalam undang-undang merek di Belanda. Karena itu, penggunaan kata gayo oleh Sadarsah dinilai melanggar aturan merek di Belanda. Tapi protes dari Holland Coffee itu sama sekali tidak digubris Sadarsah meski dia diancam bakal diseret ke pengadilan karena mencuri merek gayo milik Holland Coffee. Namun ancaman itu tak membuat Sadarsah menyerah dengan menghilangkan kata gayo.

Perusahaan Belanda itu sempat patah arang melihat semangat Sadarsah mempertahankan merek gayo. Mereka pun melunak tak akan lagi menuntut Sadarsah asal mengganti merek gayo dengan mandailing. Tapi Sadarsah tetap menolak permintaan itu.

Ia bilang, kata mandailing dan gayo adalah nama daerah di Sumatra. Jika kopi berasal dari Mandailing, kopi itu disebut dengan kopi mandailing. “Kalau kopi itu dari Tanah Gayo disebut kopi gayo,” terang Sadarsah. Ia mengaku tetap akan mempertahankan kata gayo pada kopi yang ia produksi itu.

Bagi Sadarsah, penggunaan kata gayo sangat penting karena bisa menentukan kualitas dan juga bisa mempengaruhi harga jual. “Bila kata gayo hilang, konsumen tidak mengetahui asal kopi itu sehingga harga
kopi bisa jatuh,” jelas Sadarsah.

Ia menyatakan, sebagai warga negara Indonesia dirinya lebih berhak menggunakan kata gayo ketimbang orang Belanda yang menggunakan kata itu. Apalagi kata gayo adalah nama daerah di Indonesia bukan nama daerah di Belanda. “Saya lebih berhak memakai kata gayo ketimbang orang Belanda itu,” tegas Sadarsah. Adanya klaim atas merek gayo milik pengusaha Belanda itu dinilai Sadarsah telah mendustai petani kopi gayo di Aceh. “Tidak ada alasan bagi pengusaha Belanda itu melarang saya menggunakan kata gayo,” ucapnya.

Walaupun dilawan pengusaha setempat, Sadarsah tetap ekspor kopi gayo ke Belanda. Saban bulan CV Arvis Sanada mengekspor empat kontainer kopi gayo. “Saya tetap ekspor walaupun Holland Coffee menuntut saya,” ungkap Sadarsah.

Sekadar pengetahuan, satu kontainer mampu mengangkut 18.000 kg atau 18 ton kopi. Untuk menyelesaikan sengketa dagang itu Sadarsah sempat melaporkannya pada Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dan pemerintah. “Pemerintah dan asosiasi mendukung saya agar tetap ekspor kopi gayo,” jelas penggemar dangdut itu.

Untuk mempertahankan merek gayo itu Sadarsah mengajukan sertifikat asal-usul kopi. Baru Mei 2010 dia berhasil mengantongi sertifikat IG (indikasi geogafis) dari International Fair Trade Organization (IFTO). Sertifikat itu menyatakan Sadarsah berhak memakai kata gayo pada produk kopi miliknya yang berasal dari Gayo.

Berkat sertifikat IG itulah Sadarsah menjadi percaya diri memperkenalkan kopi gayo keseluruh dunia. Oktober 2010 ia membawa kopi gayo dalam acara Lelang Spesial Kopi Indonesia di Bali. “Kopi Sumatera Arabika Gayo mendapat nilai tertinggi saat cupping score ,” katanya.

Prestasi itu memantapkan posisi kopi gayo sebagai kopi organik terbaik dunia. Ia bilang, prestasi itu tak lepas dari masalah yang berhasil ia hadapi. Termasuk masalah sengketa merek. “Dulu banyak yang tak kenal kopi gayo, setelah sengketa merek itu, kopi gayo malah jadi terkenal,” terang bapak tiga anak itu.









Daftar Pustaka :

1. http://renriz.blogspot.co.id/2015/12/sikap-dan-perilaku-wirausaha_13.html tgl. 16/6/2017 jam 22.43 WIB
2. https://perpus-maya.blogspot.co.id/2015/04/karakteristik-wirausaha.html tgl. 16/6/2017 jam 22.48 WIB
3. http://kisah-sukses.info/kisah-sukses-sadarsah-dengan-bisnis-kopi-gayo.html tgl. 16/6/2017 jam 22.54 WIB

24 April 2017

KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN


Image result for pemimpin perusahaan
image source

Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan. Hal ini dikarenakan banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur yang sama. Menurut Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well as the organization or common good"
Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Anderson (1988), "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance"

  • DEFINISI KEPEMIMPINAN SECARA UMUM
  1. Wahjosumidjo (1987:11): Pengertian kepemimpinan menurut Wahjosumidjo adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan kesanggupan (capability), kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antarhubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
  2. Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Soewarno Handoyo Ningrat, 1980)
  3. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
  4. Wexley dan Yuki (1977): Pengertian kepemimpinan menurut Wexley dan Yuki adalah mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.  
  5. George R. Terry (1972:458): Pengertian Kepemimpinan menurut George R. Terry adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. 

  • PENTINGNYA KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN

     Dalam sejarah kita sudah mempelajari apa itu kepemimpinan dan apa yang bukan kepemimpinan. Meskipun ribuan penelitian telah dilakukan,masih banyak hal yang belum kita ketahui. Dalam bab ini kita akan melihat apa yang kita ketahui tentang kepemimpinan. Kita akan melihat bagaimana kepemimpinandalam sejarah dan kepemimpinan dalam sudut pandang kontemporer. Dalam prosesnya, kita berfokus pada konsep kepemimpinan yang baru tumbuh dan penerapannya.

     Meskipun kepemimpinan memiliki banyak aspek dalam bidang organisasi dan perilaku (behavioris) berfokus pada dua isu kepemimpinan yang paling penting: (1) mengapa sebagian anggota organisasi menjadi pemimpin sedangkan yang lainya tidak, dan (2) mengapa sebagian pemimpin berhasil, sedangkan sebagian lainnya gagal. Kedua hal ini dianggap penting karena kepemimpinan merupakan suatu yang vital, yang menghidupkan organisasi.B eberapa ahli menyatakan pendapat bahwa ketika kelompok, tim, atau organisasi mencapai kesuksesan, para pemipinnya cenderung mendapat pujian yang berlebihan, dan sebaliknya, ketika organisasi gagal, para pemimpin mendapatkan kecaman terlalu besar. Meskipun, pemimpin memang membuat perbedaan, dan kepemimpinan adalah variabel penting dalam membentuk keefektifan organisasi.  
 
    Untuk menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan dan betapa manusia membutuhkannya, sampai ada pendapat yang keras (ekstrim) mengatakan bahwa dunia atau umat manusia pada hakekatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang berstatus sebagai pemimpin. Demikian juga dalam sebuah organisasi atau perusahaan, pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan atau tujuan organisasi mungkin menjadi renggang.

      Oleh karena itu, kepemimpian sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses. Terlebih lagi pekerja-pekerja yang baik selalu ingin tahu bagaimana mereka dapat menyumbang dalam pencapaian tujuan organisasi, dan paling tidak, gairah pekerja memerlukan kepemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal untuk menjaga tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi, maka dari itu suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan ini. Disinilah diperlukan figur kepemiminan yang mampu berkomunikasi yang baik dan benar pada bawahannya, agar tujuan organisasi tetap terarah sesuai dengan perencanaan.

  • FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM PERUSAHAAN
Menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok pemimpin, yaitu:
  • Fungsi Instruktif
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan, dan melaporkan hasilnua), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
  • Fungsi Konsultatif
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
  • Fungsi Partisipasi
 Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
  • Fungsi Delegasi
Dalam menjalakan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenernya adalah kepercayaan seseoarang pemimpin kepada oarang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pimpinan seorang diri.
  • Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. 

Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi pemimpin adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau kelompok dalam organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok bertujuan untuk membantu organisasi bergerak kearah pencapaian sasaran. Dengan demikian, inti kepemimpinan bukan pertama-tama terletak pada kedudukannya dalam organisasi, melainkan bagaimana pemimpin melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin.


  • GAYA KEPEMIMPINAN DAN IMPLIKASINYA BAGI PERUSAHAAN
  • Gaya Kepemimpinan Diktator
Pada kepemimpinan diktator atau otokratis, pemimpin membuat keputusan sendiri karena kekuasaan terpusatkan dalam diri satu orang. Pemimpin tersebut memikul tanggung jawab dan wewenang penuh. Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Keputusan dipaksakan dengan menggunakan imbalan dan kekhawatiran akan dihukum. Jika ada, maka komunikasi bersifat turun kebawah. Bila wewenang dari pemimpin diktator bisa menjadi otokrat kebapak-bapakan.

  • Gaya Kepemimpinan Partisipasi
Pola kepemimpinan partisipasi adalah pola kepemimpinan dimana atasan memotivasi bawahan untuk berperan serta dalam organisasi terutama dalam pengambilan keputusan sehingga akan mendatangkan gairah bagi para bawahan. Pada kepemimpinan ini pendelegasian wewenang sangat diutamakan, sedangkan komunikiasi berjalan baik untuk mencari solusi dalam setiap permaslahan yang ada. Pada kepemimpinan partisipasi, pemimpin cenderung memberikan perhatian kepada bawahan dan pekerjaan sehingga komunikasi berjalan berbagai arah (situasional dan diagonal). Kepemimpinan partisipasi ini tidak efektif bila bawahan tidak menunjang keberhasilan perusahaan karena bawahan tidak matang. Davis (1997) dalam Dalimunthe (2002: 80) menyatakan partisipasi adalah keterlibatan dan emosional dari orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan sumbangan pada tujuan kelompok dan ikut serta bertanggungjawab.

  • Gaya Kepemimpinan Delegasi
Mendelegsaikan adalah memberi tanggung jawab sepenuhnya kepada bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan meminta pertanggungan jawab dari pelaksanaan pekerjaan. Seorang pemimpin berhak mendelegasikan wewenang kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, pemimpin menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan penyelesaian pekerjaan. Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang pelaksanaan pekerjaan tersebut, dan hanya melakukan sedikit kontak dengan bawahan.

  • Gaya Kepemimpinan Konsiderasi
Konsiderasi yang diberikan oleh pimpinan merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan organisasi. Sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan memberikan perhatian pada bawahan, agar menghasilkan kerja yang optimal. Konsiderasi yang diberikan merupakan motivasi kepada para bawahan untuk lebih giat bekerja sehingga prestasi kerjanya akan lebih baik. Para bawahan yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan, perbedaan ini seringkali didasarkan oleh tujuan dan kebutuhan masing-masing yang berbeda dari bawahan.








DAFTAR PUSTAKA

  • http://mosokita.blogspot.co.id/2014/12/pentingnya-aspek-kepemimpinan-dalam.html diakses pada tgl. 24/4/2017 jam 14:22 WIB
  • http://ichabaiq.blogspot.co.id/2017/04/kepemimpinan-dalam-perusahaan.html diakses pada tgl. 24/4/2017 jam 14:37 WIB
  • https://datakata.wordpress.com/2014/04/01/pentingnya-kepemimpinan-dalam-nilai-bisnis/ diakses pada tgl. 24/4/2017 jam 14:26 WIB
  • Soewarno Handoyo Ningrat, Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen, CV. Haji Masagung Jakarta, 1980, hal. 64
  • http://umum-pengertian.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-kepemimpinan-secara-umum-adalah.html diakses pada tgl. 24/4/2017 jam 17:35 WIB

06 April 2017

FRANCHISING


Image result for franchise examples
(image source)



Apa itu Franchising / Waralaba?

Waralaba dalam dunia bisnis terkenal dengan istilah “franchise”, yaitu pemberian sebuah lisensi usaha oleh suatu pihak (perorangan atau perusahaan) kepada pihak lain sebagai penerima waralaba. Dengan kata lain, waralaba adalah pengaturan bisnis dengan sistem pemberian hak pemakaian nama dagang oleh pewaralaba kepada pihak terwaralaba untuk menjual produk atau jasa sesuai dengan standardisasi kesepakatan untuk membuka usaha dengan menggunakan merk dagang/nama dagangnya. (Odop Nistains, 2006)

Bentuk investasi dalam usaha franchising


  • Menanamkan modal usaha kepada pemilik franchise
  • Membuka usaha baru melalui franchise

Resiko dalam usaha franchising


Usaha franchising melibatkan banyak resiko yang harus diketahui oleh para wirausahawan sebelum mereka mempertimbangkan investasi. Usaha franchising membutuhkan kerja keras dan tidak cocok untuk orang pasif. Usaha ini membutuhkan kerja karena keputusan usaha seperti penarikan tenaga kerja, penjadwalan, pembelian dan akutansi tetap menjadi tanggung jawab pemakai franchise.

Langkah-langkah yang bisa diambil untuk menurunkan atau meminimasi resiko investasi dalam franchising :

  • Melakukan evaluasi diri. Wirausahawan hendaknya melakukan evaluasi sendiri untuk meyakinkan bahwa memasuki usaha franchising adalah tepat bagi dirinya.
  • Meneliti Franchise. Tidak tiap usaha franchise tepat untuk anda. Wirausahawan harus mengevaluasi usaha franchise untuk memutuskan mana yang paling tepat.
  • Usaha franchise yang mapan dan belum mapan 
  • Stabilitas finansial dari usaha franchise
  • Pasar potensial bagi usaha franchise
  • Keuntungan potensial bagi franchise baru





Daftar Pustaka

  1. Nistains, Odop, Berbisnis Waralaba Murah. Yogyakarta : Media Pressindo, 2006, h. 16-17
  2. http://jhoeco.blogspot.co.id/2012/04/mengenal-bisnis-franchisingwaralaba.html ; 5-4-2017 ; 9:19 WIB